Friday, November 4, 2011

Cara Menghilangkan Tanda Obeng Pada Blogspot

Cara Menghilangkan Tanda Obeng Pada Blogspot - Pada kesempatan kali ini saya akan sedikit memberikan tutorial blogging untuk teman - teman pembaca setia blog sederhana saya ini.Semoga dengan adanya tutorial blogging mengenai Cara Menghilangkan Tanda Obeng Pada Blogspot ini,teman - teman dapat mempercantik blognya masing - masing.

Cara Menghilangkan Tanda Obeng Pada Blogspot ini tidak begitu sulit,namun hanya perlu sedikit ketelitian dalam melakukan pengerjaan dalam Menghilangkan Tanda Obeng Pada Blogspot ini.Mari kita lihat bagaimana Cara Menghilangkan Tanda Obeng Pada Blogspot.

Berikut ini adalah langkah - langkah bagaiman Cara Menghilangkan Tanda Obeng Pada Blogspot :
  • Masuk atau login ke blogger kamu
  • Masuk ke tata letak --> edit html --> centang kolom expand widget template
  • Cari kode ini
    ]]></b:skin>
  • copy n paste kode dibawah ini tepat diatas kode nomer 3 tersebut
    .quickedit{
    display:none;
    }

Setelah selesai dengan kode diatas silahkan teman - teman save dan silahkan lihat hasilnya.Dijamin tanda obeng yang berada pada home page blog teman - teman semuanya akan menghilang begitu saja.Semoga teman - teman dapat melakukannya setelah membaca artikel sederhana mengenai Cara Menghilangkan Tanda Obeng Pada Blogspot.

Contoh Format Makalah

Contoh Format Makalah - Pada beberapa saat lalu saya sudah memberikan banyak sekali beberapa Contoh Skripsi,Contoh Makalah dan beberapa artikel lainnya mengenai Sistem Informasi.Pada kesempatan kali ini tidak lengkap rasanya jika setelah saya memberikan beberapa contoh diatas saya tidak memberikan
Contoh Format Makalah yang harus teman - teman ketahui.

Contoh Format Makalah yang saya berikan ini sangat simple dan sangat mudah dipelajari,semoga setelah teman - teman membaca mengenai beberapa Contoh Format Makalah yang saya berikan ini teman - teman tidak lagi kebingungan dalam membuat sebuah makalah yang ditugaskan oleh guru ataupun dosen teman - teman semuanya.

Contoh Format Makalah ini bisa teman - teman dapatkan pada link berikut ini Contoh Format Penulisan Makalah.Sekian dulu informasi sederhana saya ini mengenai Contoh Format Makalah semoga teman - teman dapat mengerjakan makalah sesuai dengan artikel sederhana saya ini mengenai Contoh Format Makalah.

Contoh Karya Ilmiah ACFTA

Contoh Karya Ilmiah ACFTA - Beberapa artikel sederhana saya sudah membahas mengenai beberapa Contoh Skripsi dan Contoh Makalah,pada kesemapatan kali ini saya akan sedikit membagikan Contoh Karya Ilmiah yang bertemakan Contoh Karya Ilmiah ACFTA.Mari kita lihat penulisan dari Contoh Karya Ilmiah ACFTA.

KATA PENGANTAR
Masalah perekonomian merupakan masalah yang tiada batasnya. Indonesia merupakan salah satu dari 3 negara Asia, disamping China dan India yang tetap tumbuh positif saat Negara lain terpuruk akibat krisis finansial global. Ini merupakan suatu prestasi dan optimisme bagi masa depan perekonomian Indonesia. Dengan kondisi ini, pemerintah mengadakan Asean-China Trade Agreement (ACFTA) guna menghadapi persaingan global.

Makalah ini disusun untuk membahas mengenai dampak ACFTA terhadap perekonomian Indonesia. Namun, selain itu penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Perekonomian Indonesia.

Pada kesempatan kali ini, penulis mengucapkan terima kasih atas pihak-pihak yang terkait yang telah memberikan dukungan dan dorongan dalam bentuk apapun sehingga dapat terlaksananya penyusunan makalah ini. Semoga makalah in dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis berterima kasih atas saran dan kritik yang membangun agar dalam penyusunan makalah yang selanjutnya dapat lebih disempurnakan. Sebelumnya, saya mengucapkan terima kasih.

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Persaingan global merupakan momok yang mengerikan bagi para pengusaha industri terutama industri menengah dan kecil. Dengan adanya ACFTA, hal in menjadi monster yang menyeramkan. Permasalahan ekonomi kerap kali muncul mengenai berbagai pemenuhan kebutuhan masyarakat yang semakin beragam dan meningkat. Maka dari itu, dampak akan perekonomian Indonesia adanya perjanjian AFTA-China harus lebih diperhatikan. Hal ini perlu adanya solusi, pemikiran dan sikap/ mental yang harus dipersiapkan dalam menghadapi persaingan global ini.

B. Maksud dan Tujuan
• Tujuan diadakannya penyusunan makalah in adalah guna memenuhi salah satu
tugas mata kuliah Perekonomian Indonesia.

• Maksud dari adanya penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut :
a) menilai dampak positif dan negatif dari adanya ACFTA
b) mengetahui sejauh mana persiapan Indonesia dalam menghadapi persaingan global.
c) Menganalisis strategi persiapan Indonesia yang dilakukan sebelum terlaksananyamperjanjian ACFTA

C. ISI
Dalam penyusunan makalah ini, penulis membahas mengenai :
a) BAB I Persiapan Indonesia Dalam Menghadapi ACFTA; bab ini berisi mengenai langkah-langkah yang dilakukan Indonesia sebelum terlaksananya Perjanjian Pasar global-China sebelum awal Januari 2010. Absennya Strategi Indonesia dalam menghadapi ACFTA; dalam bab ini dibahas mengenai kelemahan strategi Indonesia sebagai bentuk dari ketidaksiapan Indonesia untuk bersaing dengan negara China.

b) BAB III Dampak ACFTA terhadap Perekonomian Indonesia; dalam pembahasan kali ini penulis menganalisa mengenai dampak positif dan negatif dari adanya ACFTA.

c) BAB IV Testimoni dari para pelaku Ekonomi terhadap adanya ACFTA; bab ini menjelaskan mengenai pendapat para produsen, pakar ekonomi dan pihak yang terkait akan perekonomian Indonesia.

D. Metode Penelaahan
Dalam penyusunan makalah ini, penulis menggunakan metode pustaka, berbagai referensi dari atikel koran serta pencarian situs website

BAB I
PERSIAPAN INDONESIA DALAM MENGHADAPI ACFTA

ACFTA merupakan salah satu bentuk kerja sama liberalisasi ekonomi yang banyak dilakuakn Indonesia dalam 10 tahun terakhir ini. Awal januari 2010 muai pemberlakuan mengenai Asean China Free Trade Agreement. Ini merupakan perang mutu, harga, kuantitas akan suatu pelayanan barang dan jasa serta industri pasar global China. Mengapa China? Seperti yang kita ketahui, harga barang produksi China relatif murah dan diminati konsumen Indonesia. Hal in itidak terlepas dari kualitas barang yang dihasilkan oleh China. Dengan adanya fenomena ini, Indonesia perlu mempersiapkan tim yang diharapkan mampu memberi kontribusi positif memperkuat daya saing global.

Pemerintah bersama Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia dan Asosiasi Indonesia (Apindo) membetuk tim bersama ASEAN-China Free Trade Agreement. Tim ini berperan menampung keluhan terkait hambatan pengusaha menghadapi pelaksanaan ACFTA yang dimulai awal Januari 2010. Tim yang dipimpin langsung oleh Menko Perekonomian, Deputi Menko (Perekonomian Bidang Industri dan Perdagangan) Edi Putra ini menyoroti kebijakan, potensi gangguan ekspor impor dan pemanfaatan peluang.
Dengan adanya tim ini dapat dipantau perbandingan seberapa besar kekuatan barang kompetitor. Keluhan-keluhan dari para pengusaha bisa dipakai untuk mengidentifikasi berbagai masalah yang perlu ditangani demi memperkuat daya saing industri nasional di ajang kompetisi ACFTA. Namun, pada kenyataannya, pembentukan tim tersebut kurang cukup membantu dalam menghadapi persaingan global. Hal ini dikarenakan masih minimnya daya saing produk Indonesia yang menjadi tombak perekonomian. Banyak faktor yang menentukan tinggi rendahnya daya saing. Salah satunya adalah peran dari strategi perdagangan dan industri. Tanpa strategi industri dan perdagangan, suatu negara tidak mungkin membangun industri yang kompetitif dan produktif.

Apabila dilihat dari daya saing produk industri, indonesia masih minim dalam menghadapi persaingan, sedikitnya ada 14 sektor usaha yang harus dirundingkan ulang (renegoisasi) untuk penangguhan keikutsertaan dalam ACFTA selama 2-5 tahun kedepan(Media Indonesia, edisi 19 Januari 2010). Maka dari itu, kalangan industri harus melakukan pembenahan karena persaingna terbuka tidak bisa dihindari.

BAB II
ABSENSINYA STRATEGI INDONESIA

Strategi merupakan hal pokok yang harus dilaksanakan oleh setiap kompetitor. Cara menghadapi persaingan yang tepat dan efisien diperlukan guna memenangkan persaingan bebas. Namun, pada kenyataannya Indonesia absen strategi dibandingkan dengan China. Hal ini dapat kita lihat dari 4 aspek, yakni sebagai berikut :

1) sebagai pusat industri di dunia, pemerintah China memilih untuk memprioritaskan penyediaan listrik murah. Listrik merupakan faktor penting untuk menciptakan daya saing dan menarik investasi. Karena itu dalam penyediaan listrik, China memilih memanfaatkan batu bara yang melimpah. Sedangkan di Indonesia, rendahnya daya tarik industri manufaktur, antara lain akibat kegagalan PLN menjaga pasokan listrik dan tingkat harga. Tingginya biaya produksi terjadi karena PLN tidak mendapat dukungan pasokan energi murah baik batu bara maupuan gas dari pemerintah. Padahal Indonesia memiliki kekayaan energi alam yang tidak kalah jika dibandingkan dengan China. Tetapi Indonesia lebih memilih menjadikan batu bara dan gas sebagai komoditas ekspor, bukan modal untuk membangun Industri. Demikian juga pada pengolahan timah, China tidak menjadikan komoditas ekspor yang didasarkan pada visi dan strategi China untuk membangun struktur industri elektronik yang deep dan kompetitif. Sedangkan Indonesia dibiarkan untuk diolah negara lain.

2) Dalam kebijakan keuangan, kegigihan China untuk tetap menjga nilai tukar yang lemah dilakukan sesuai strategi untuk menjaga daya saiang produk industri. Bahkan pada saat krisis, China membantu negara lain lewat special credit facility yakni memberikan kemudahan pembayaran bagi importir yang dilakukan untuk menjaga permintaan produk China. Sedangkan kebijakan Indonesia untuk memilih nilai tukar rupiah yang kuat juga telah menggeruk daya saing berbagai produk ekspor. Tanpa strategi industri, pilihan kebijakan fiskal dan moneter akhirnya memang tidak terarah dan akhirnya meguntungkan sektor keuangan daripada riil.

3) Dalam hal sumber daya energi, Indonesia hanya memiliki industri perakitan (hulu) untuk produk elektronika dan produksi. Namun, berbeda dengan China, dalam membangun industri elektronika yang terintegrasi mulai dari pembangunan industri pendukung dengan mengolah bahan baku.

BAB III
DAMPAK ACFTA TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIA

Dalam hal ini, terdapat dampak positif dan negatif dari adanya ACFTA yang diberlakukan
oleh Indonesia.

a) Dampak Negatif
Pertama: serbuan produk asing terutama dari Cina dapat mengakibatkan kehancuran sektor-sektor ekonomi yang diserbu. Padahal sebelum tahun 2009 saja Indonesia telah mengalami proses deindustrialisasi (penurunan industri). Berdasarkan data Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, peran industri pengolahan mengalami penurunan dari 28,1% pada 2004 menjadi 27,9% pada 2008. Diproyeksikan 5 tahun ke depan penanaman modal di sektor industri pengolahan mengalami penurunan US$ 5 miliar yang sebagian besar dipicu oleh penutupan sentra-sentra usaha strategis IKM (industri kecil menegah). Jumlah IKM yang terdaftar pada Kementrian Perindustrian tahun 2008 mencapai 16.806 dengan skala modal Rp 1 miliar hingga Rp 5 miliar. Dari jumlah tersebut, 85% di antaranya akan mengalami kesulitan dalam menghadapi persaingan dengan produk dari Cina (Bisnis Indonesia, 9/1/2010).

Kedua: pasar dalam negeri yang diserbu produk asing dengan kualitas dan harga yang sangat bersaing akan mendorong pengusaha dalam negeri berpindah usaha dari produsen di berbagai sektor ekonomi menjadi importir atau pedagang saja. Sebagai contoh, harga tekstil dan produk tekstik (TPT) Cina lebih murah antara 15% hingga 25%. Menurut Wakil Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), Ade Sudrajat Usman, selisih 5% saja sudah membuat industri lokal kelabakan, apalagi perbedaannya besar (Bisnis Indonesia, 9/1/2010). Hal yang sangat memungkinkan bagi pengusaha lokal untuk bertahan hidup adalah bersikap pragmatis, yakni dengan banting setir dari produsen tekstil menjadi importir tekstil Cina atau setidaknya pedagang tekstil
Sederhananya, “Buat apa memproduksi tekstil bila kalah bersaing? Lebih baik impor
saja, murah dan tidak perlu repot-repot jika diproduksi sendiri.” Gejala inilah yang mulai tampak sejak awal tahun 2010. Misal, para pedagang jamu sangat senang dengan membanjirnya produk jamu Cina secara legal yang harganya murah dan dianggap lebih manjur dibandingkan dengan jamu lokal. Akibatnya, produsen jamu lokal terancam gulung tikar.

Ketiga: karakter perekomian dalam negeri akan semakin tidak mandiri dan lemah. Segalanya bergantung pada asing. Bahkan produk “tetek bengek” seperti jarum saja harus diimpor. Jika banyak sektor ekonomi bergantung pada impor, sedangkan sektor- sektor vital ekonomi dalam negeri juga sudah dirambah dan dikuasai asing, maka apalagi yang bisa diharapkan dari kekuatan ekonomi Indonesia?

Keempat: jika di dalam negeri saja kalah bersaing, bagaimana mungkin produk-produk Indonesia memiliki kemampuan hebat bersaing di pasar ASEAN dan Cina? Data menunjukkan bahwa tren pertumbuhan ekspor non-migas Indonesia ke Cina sejak 2004 hingga 2008 hanya 24,95%, sedangkan tren pertumbuhan ekspor Cina ke Indonesia mencapai 35,09%. Kalaupun ekspor Indonesia bisa digenjot, yang sangat mungkin berkembang adalah ekspor bahan mentah, bukannya hasil olahan yang memiliki nilai tambah seperti ekspor hasil industri. Pola ini malah sangat digemari oleh Cina yang memang sedang “haus” bahan mentah dan sumber energi untuk menggerakkan ekonominya.

Kelima: peranan produksi terutama sektor industri manufaktur dan IKM dalam pasar nasional akan terpangkas dan digantikan impor. Dampaknya, ketersediaan lapangan kerja semakin menurun. Padahal setiap tahun angkatan kerja baru bertambah lebih dari 2 juta orang, sementara pada periode Agustus 2009 saja jumlah pengangguran terbuka di Indonesia mencapai 8,96 juta orang.

b) Dampak Positif dari adanya ACFTA

Pertama: ACFTA akan membuat peluang kita untuk menarik investasi. Hasil dari investasi tersebut dapat diputar lagi untuk mengekspor barang-barang ke negara yang tidak menjadi peserta ACFTA

Kedua : dengan adanya ACFTA dapat meningkatkan voume perdagangan. Hal ini di motivasi dengan adanya persaingan ketat antara produsen. Sehingga produsen maupun para importir dapat meningkatkan volume perdagangan yang tidak terlepas dari kualitas sumber yang diproduksi.

Ketiga : ACFTA akan berpengaruh positif pada proyeksi laba BUMN 2010 secara agregat. Namun disamping itu faktor laba bersih, prosentase pay out ratio atas laba juga menentukan besarnya dividen atas laba BUMN. Keoptimisan tersebut, karena dengan adanya AC-FTA, BUMN akan dapat memanfaatkan barang modal yang lebih murah dan dapat menjual produk ke Cina dengan tarif yang lebih rendah pula( pemaparan Menkeu Sri Mulyani dalam Rapat Kerja ACFTA dengan Komisi VI DPR di Gedung DPR RI, Rabu (20/1). Porsi terbesar (91 persen) penerimaan pemerintah atas laba BUMN saat ini berasal dari BUMN sektor pertambangan, jasa keuangan dan perbankan dan telekomunikasi. BUMN tersebut membutuhkan impor barang modal yang cukup signifikan dan dapat menjual sebagian produknya ke pasar Cina.

BAB IV
TESTIMONI ACFTA

Dengan adanya ACFTA terjadilah Pros dan cons diantara para pelaku ekonom, maka dari itu terdapat beberapa testimoni mengenai ACFTA yang berdampak bagi perekonomian Indonesia.

1) Ketua Komisi VI DPR F-Partai Golkar, Airlangga Hartarto :
“Kita minta kepada pemerintah secepatnya membuat kebijakan yang tepat untuk menyambut ACFTA, karena kita paham tak semua sektor riil itu siap menghadapi ACFTA, jadi memang ada beberapa yang belum siap, bahkan tak siap,” katanya,.

2) Jakarta, 19 Januari 2010 (Business News) :
”Dengan dibukanya perdagangan ASEAN - China Free Trade Agreement (AC-AFTA) cukup mengerikan bagi Indonesia”, ujar Benny A. Kusbini selaku Ketua Harian Dewan Hortikultura Indonesia, dalam perbincangannya dengan Business News, Senin (19/1) mengatakan, sebab tanpa ada FTA saja, produk China sudah banyak melanglang buana di Indonesia.

3) Harga menentukan kualitas begitu bukan pak Erias, “You Get What You Pay For”. Barang2 China mungkin cocok untuk masyarakat kita yang daya belinya rendah, sedangkan dengan harga dan kualitas produk lokal yang tinggi bisakah kita “menggempur” pasar luar yang memang memiliki selera tinggi? (Herdy FN, mahasiswa Trisakti)

4) Uki Masduki Mahasiswa STIE Ahmad Dahlan, Jakarta:
Dengan adanya kesepakatan perdagangan bebas dengan negara-negara lain, Indonesia diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonominya. Bukan karena dilatarbelakangi ketakutan terhadap dampak trade diversion, yaitu ketakutan kehilangan potensi ekspor ke negara tertentu. Dengan jumlah penduduk China yang besar dan tingkat tarif relatif rendah, ini merupakan peluang bagi Indonesia untuk memasuki pasar Negeri Tirai Bambu itu.

PENUTUP

Kesimpulan
1) ACFTA merupakan ajang persaingan global dalam bidang produksi barang maupun jasa yang diadakan sesuai dengan perjanjian Indonesia dan China pada awal januari 2010.

2) Kalahnya strategi persaingan bangsa Indonesia terhadap China mendominasi perekonomian semakin terpuruk. Sikap pesimisme para produsen indonesia mewarnai perang industri ini dan dijadikan estimasi Indonesia untuk kalah bersaing.

3) ACFTA dipandang terlalu agresif untuk melakukan liberalisasi ekonomi Indonesia yang menjadikan keterpurukan Indonesia semakin dalam.

4) ACFTA menimbulkan dampak Positif dan negatif bagi perekonomian Indonesia. Namun hal ini tidak bisa dipungkiri dampak negatif dari adanya ACFTA mendominasi akan keterpurukan perekonomian Indonesia yang menjadi Bom Bunuh Diri bagi industri negara ini.

Saran
1) Pemerintah sepatutnya melakukan langkah antisipatif untuk memberikan kesempatan industri lokal berkembang, peningkatan kapasitas terpasang di seluruh cabang industri manufaktur, deregulasi perizinan, perbaikan infrastruktur listrik, jalan, dan pelabuhan, serta akses intermediasi perbankan yang menarik bagi investor dan peduli terhadap Market Domestic Obligation (MDO).

2) UKM (usaha kecil menengah) perlu ditingkatkan guna memajukan daya saing produk yang semakin ketat. Hal ini dapat dilakukan dengan cara memberikan keringanan terhadap para wirausahawan dalam memperoleh kredit usaha.

3) Pemerintah harus tetap konsisten dengan kewajiban penggunaan bahan baku lokal untuk berbagai sektor infrastruktur

DAFTAR PUSTAKA
  • Koran Media Indonesia, edisi senin 21 Desember 2009
  • Koran Media Indonesia, edisi senin 28 Desember 2009
  • Koran Media Indonesia, edisi Selasa 19 Januari 2010-01-20
  • Koran KOMPAS, edisi Rabu 30 Desember 2009
  • Situs www.bataviase. Com
  • Situs www.okezone.com
  • Situs pencarian www.google.com
  • Situs www.Inilah.com
  • Berbgai macam Blog 


Sekian informasi sederhana saya mengenai Contoh Karya Ilmiah ACFTA ini.Semoga teman - teman dapat menambah pengetahuannya mengenai Contoh Karya Ilmiah setelah membaca artikel Contoh Karya Ilmiah ACFTA.

Contoh Makalah Metode Ilmiah

Contoh Makalah Metode Ilmiah - Beberapa saat yang lalu saya sudah membagi - bagikan beberapa Contoh Makalah yang bisa teman - teman dapatkan diantaranya adalah Contoh Makalah Pelajaran Sekolah,Contoh Makalah Sistem Informasi Akuntansi dan masih banyak lagi yang teman - teman bisa lihat pada bagian Contoh Makalah.Pada kesempatan kali ini saya akan sedikit membagikan mengenai Contoh Makalah Metode Ilmiah.

Berikut ini kumpulan karya tulis ilmiah yang membahas tentang contoh metode ilmiah,contoh metode ilmiah,metode ilmiah penelitian,metode penelitian,penelitian ilmiah, dan metode karya ilmiah :
  1. Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematik Dengan Menggunakan Metode Inkuiri. Download
  2. Metode Penelitian Pengembangan Minyak Atsiri Sebagai Aromaterapi Dan Potensinya Sebagai Produk Sediaan Farmasi. Download
  3. Metode ilmiah dalam ilmu pengetahuan sosial menurut karl raimund popper. Download
  4. Penerapan metode ilmiah dalam penelitian. Download
  5. Objektivitas kebenaran ilmiah: mungkinkah?. Download
Artikel Contoh Makalah Metode Ilmiah ini saya dapatkan dari berbagai sumber yang semoga saja teman - teman dapat mendapatkan apa yang teman - teman cari mengenai Contoh Makalah Metode Ilmiah.Sekian dulu informasi sederhana saya mengenai Contoh Makalah Metode Ilmiah.

Contoh Makalah Pelajaran Sekolah

Contoh Makalah Pelajaran SekolahContoh Makalah Pelajaran Sekolah sangat diperlukan bagi mahasiswa maupun pelajar  yang ingin membuat sebuah makalah pendidikan atau jenis makalah lainnya,sebuah makalah juga di awali dengan pembukaan, latar belakang, isi dan penutup.Seperti pada Contoh Makalah Sistem Informasi Akuntansi yang sudah saya berikan beberapa saat lalu.

Pada kesempatan kali ini saya akan sedikit membagikan mengenai Contoh Makalah Pelajaran Sekolah.Untuk lebih jelas lagi silahkan melihat salah contoh makalah yang bertemakan demokrasi dalam negara kita di bawah ini.

Untuk mendapatkan Contoh Makalah Pelajaran Sekolah ini,silahkan teman - teman kunjungi link berikut ini Di SINI dan silahkan teman - teman rubah sesuai dengan kebutuhan yang teman - teman butuhkan.Contoh Makalah Pelajaran Sekolah saya berikan untuk teman - teman yang sedang kebingungan dengan Makalah Pelajaran Sekolah yang ingin dibuat.

Teman - teman juga dapat melihat beberapa Contoh Makalah dan Contoh Skripsi yang teman - teman cari pada blog sederhana saya ini.Sekian informasi sederhana yang saya muat dalam blog sederhana saya ini.Semoga teman - teman dapat mengerjakan Makalah Pelajaran Sekolah setelah membaca dan mendapatkan artikel Contoh Makalah Pelajaran Sekolah.

Contoh Makalah Sistem Informasi Akuntansi

Contoh Makalah Sistem Informasi Akuntansi - Pada kesempatan kali ini saya akan sedikit memberikan artikel mengenai Contoh Makalah Sistem Informasi Akuntansi.Setelah beberapa saat lalu saya menuliskan mengenai Contoh Skripsi Akuntansi saya rasa tidak begitu lengkap rasanya jika saya tidak memberikan Contoh Makalah Sistem Informasi Akuntansi.


Berikut ini adalah sedikit dari sekian banyak Contoh Makalah Sistem Informasi Akuntansi.

Akuntansi modern
Jantung akuntansi keuangan modern ada pada sistem pembukuan berpasangan. Sistem ini melibatkan pembuatan paling tidak dua masukan untuk setiap transaksi: satu debit pada suatu rekening, dan satu kredit terkait pada rekening lain. Jumlah keseluruhan debit harus selalu sama dengan jumlah keseluruhan kredit. Cara ini akan memudahkan pemeriksaan jika terjadi kesalahan. Cara ini diketahui pertama kali digunakan pada abad pertengahan di Eropa, walaupun ada pula yang berpendapat bahwa cara ini sudah digunakan sejak zaman Yunani kuno.

Kritik mengatakan bahwa standar praktik akuntansi tidak banyak berubah dari dulu. Reformasi akuntansi dalam berbagai bentuk selalu terjadi pada tiap generasi untuk mempertahankan relevansi pembukuan dengan aset kapital atau kapasitas produksi. Walaupun demikian, hal ini tidak mengubah prinsip-prinsip dasar akuntansi, yang memang diharapkan tidak bergantung pada pengaruh ekonomi seperti itu.

Sejarah Lukisan Luca Pacioli
Akuntansi sebagai suatu seni yang mendasarkan pada logika matematik – sekarang dikenal sebagai “pembukuan berpasangan” (double-entry bookkeeping) – sudah dipahami di Italia sejak tahun 1495 pada saat Luca Pacioli (1445 – 1517), yang juga dikenal sebagai Friar (Romo) Luca dal Borgo, mempublikasikan bukunya tentang “pembukuan” di Venice. Buku berbahasa Inggris pertama diketahui dipublikasikan di London oleh John Gouge atau Gough pada tahun 1543.

Sebuah buku ringkas menampilkan instruksi akuntansi juga diterbitkan di tahun 1588 oleh John Mellis dari Southwark, yang termuat perkataanya, “I am but the renuer and reviver of an ancient old copie printed here in London the 14 of August 1543: collected, published, made, and set forth by one Hugh Oldcastle, Scholemaster, who, as appeareth by his treatise, then taught Arithmetics, and this booke in Saint Ollaves parish in Marko Lane.” John Mellis merujuk pada fakta bahwa prinsip akuntansi yang dia jelaskan (yang merupakan sistem sederhana dari masukan ganda/double entry) adalah “after the forme of Venice”.

Pada awal abad ke 18, jasa dari akuntan yang berpusat di London telah digunakan selama suatu penyelidikan seorang direktur South Sea Company, yang tengah memperdagangkan bursa perusahaan tersebut. Selama penyelidikan ini, akuntan menguji sedikitnya dua buku perusahaan para. Laporannya diuraikan dalam buku Sawbridge and Company, oleh Charles Snell, Writing Master and Accountant in Foster Lane, London. Amerika Serikat berhutang konsep tujuan Akuntan Publik terdaftar pada Inggris

Laporan akuntansi
Akuntansi disebut sebagai bahasa bisnis karena merupakan suatu alat untuk menyampaikan informasi keuangan kepada pihak-pihak yang memerlukannya. Semakin baik kita mengerti bahasa tersebut, maka semakin baik pula keputusan kita, dan semakin baik kita didalam mengelola keuangan.Untuk menyampaikan informasi-informasi tersebut, maka digunakanlah laporan akuntansi atau yang dikenal sebagai laporan keuangan. Laporan keuangan suatu perusahaan biasanya terdiri atas empat jenis laporan, yaitu neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal, dan laporan arus kas.

Neraca, adalah daftar yang sistematis dari aktiva, utang dan modal pada tanggal tertentu, yang biasanya dibuat pada akhir tahun. Disebut sebagai daftar yang sistematis, karena neraca disusun berdasarkan urutan tertentu. Dalam neraca dapat diketahui berapa jumlah kekayaan perusahaan, kemampuan perusahaan membayar kewajiban serta kemampuan perusahaan memperoleh tambahan pinjaman dari pihak luar.

Selain itu juga dapat diperoleh informasi tentang jumlah utang perusahaan kepada kreditur dan jumlah investasi pemilik yang ada didalam perusahaan tersebut.Laporan laba rugi, adalah ikhtisar mengenai pendapatan dan beban suatu perusahaan untuk periode tertentu, sehingga dapat diketahu laba yang diperoleh dan rugi yang dialami.

Laporan perubahan modal, adalah laporan yang menunjukkan perubahan modal untuk periode tertentu, mungkin satu bulan atau satu tahun. Melalui laporan perubahan modal dapat diketahui sebab-sebab perubahan modal selama periode tertentu.

Laporan arus kas, dengan adanya laporan ini pemakai laporan keuangan dapat mengevaluasi perubahan aktiva bersih perusahaan, struktur keuangan (termasuk likuiditas dan solvabilitas) dan kemampuan perusahaan didalam menghasilkan kas dimasa mendatang.

Pengakuan transaksi
Pengakuan suatu transaksi dalam akuntansi terbagi atas dua basis, yaitu basis akrual dan basis kas. Pengakuan transaksi berbasis akrual adalah pengakuan suatu transaksi pada saat terjadinya suatu transaksi, walaupun uang belum diterima. Sedangkan pengakuan transaksi berbasis kas adalah transaksi dicatat pada saat pembayaran diterima.

Sistem Informasi Akuntansi
Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah sebuah Sistem Informasi yang menangani segala sesuatu yang berkenaan dengan Akuntansi. Akuntansi sendiri sebenarnya adalah sebuah Sistem Informasi. Fungsi penting yang dibentuk SIA pada sebuah organisasi antara lain :
  1. Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi.
  2. Memproses data menjadi into informasi yang dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan.
  3. Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi.
Subsistem SIA memproses berbagai transaksi keuangan dan transaksi nonkeuangan yang secara langsung memengaruhi pemrosesan transaksi keuangan.
SIA terdiri dari 3 subsistem:
  1. Sistem pemrosesan transaksi
  2. mendukung proses operasi bisnis harian.
  3. Sistem buku besar/ pelaporan keuangan menghasilkan laporan keuangan, seperti laporan laba/rugi, neraca, arus kas, pengembalian pajak.
Sistem pelaporan manajemen
yang menyediakan pihak manajemen internal berbagai laporan keuangan bertujuan khusus serta informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan, seperti anggaran, laporan kinerja, serta laporan pertanggungjawaban.

Sistem Informasi Manajemen
Sistem Informasi Manajemen memproses berbagai transaksi non-keuangan yang tidak bisa diproses oleh SIA biasa.

Cara Kerja
Untuk memahami bagaimana SIA bekerja, perlu untuk menjawab beberapa pertanyaan sebagai berikut :
  • Bagaimana mengoleksi data yang berkaitan dengan aktivitas dan transaksi organisasi?
  • Bagaimana mentransformasi data kedalam informasi sehingga manajemen dapat menggunakan untuk menjalankan organisasi?
  • Bagaimana menjamin ketersediaan, keandalan, keakuratan informasi ?
Manfaat Sebuah SIA menambah nilai dengan cara:
  1. Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu sehingga dapat melakukan aktivitas utama pada value chain secara efektif dan efisien.
  2. Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk dan jasa yang dihasilkan
  3. Meningkatkan efisiensi
  4. Meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan
  5. Meningkatkan sharing knowledge
  6. menambah efisiensi kerja pada bagian keuangan

Peran akuntansi bagi pihak menejemen
Sistem Informasi Akuntansi (SIA) bagi pihak manajemen mempunyai fungsi menyediakan informasi yang berguna dalam hal pengambilan keputusan. Informasi yang disediakan SIA mempunyai dua kategori yaitu laporan keuangan dan laporan manajerial.

Bagi pihak luar perusahaan, laporan keuangan digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Misalnya saja dalam pengambilan keputusan mengenai pemberian kredit dan investasi dalam sebuah organisasi atau perusahaan. Laporan manajerial terdiri dari dua jenis yaitu laporan anggaran dan kinerja. Anggaran adalah alat perencanaan keuangan, sedangkan laporan kinerja digunakan untuk pengendalian keuangan.

Dampak/Implikasi Dari Laporan Anggaran dan Laporan Kinerja TerhadapPerilaku.
Setiap pengukuran akan mempengaruhi perilaku, dalam bisnis hal ini berarti karyawan cenderung memusatkan usaha mereka terutama pada tugas-tugas yang diukur dan dievaluasi. Hal tersebut dapat berarti baik atau buruk tergantung pada sifat dasar hubungan antar perilaku yang diukur dengan tujuan umum perusahaan. 

Contoh konkritnya: sebuah perusahaan atau organisasi yang bergerak di bidang perdagangan, bagian customer service mendapat tugas untuk mengatasi keluhan pelanggan. Organisasi ingin memuaskan pelanggannya sebaik mungkin dengan biaya serendah mungkin. Apabila customer service dievaluasi hanya berdasar jumlah keluhan yang diselasaikan per unit jam maka ada dua masalah yang mungkin muncul. 

Customer service akan memusatkan perhatian untuk mengatasi keluhan secepat mungkin dengan tetap mendukung toko, tetapi mereka akan menjauhkan beberapa pelanggan dalam proses ini atau customer service dapat menyerahkan toko hanya untuk menyenangkan setiap pelanggan yang memiliki keluhan. Anggaran seringkali dapat menimbulkan perilaku disfungsional.

Contohnya: sebuah organisasi/perusahaan mempunyai suatu anggaran tidak memperhitungkan semua dana yang dibutuhkan untuk membeli mesin yang dibutuhkan untuk memenuhi tujuan kinerja, maka manajer mencoba menyewa mesin tersebut. Solusi ini memungkinkan mereka untuk memenuhi target kinerja mereka dan masih berada dalam batas anggaran, tetapi situasi dapat berakhir dengan membebani perusahaan untuk membayar lebih daripada jika perusahaan membeli mesin tersebut. 

Bahkan proses penganggaran itu dapat menjadi disfungsional. Manajemen dapat mencurahkan berbagai usaha untuk menekan angka yaitu mencoba membuat angka-angka dalam anggaran menjadi seperti yang diinginkan, bukan memusatkan perhatian tentang cara untuk mencapai misi dan tujuan organisasi.

Cara Menghindari Perilaku Disfungsi Dalam Penganggaran

Ada beberapa cara untuk menghindari perilaku disfungsi dalam penganggaran yaitu antara lain:
  1. Menjelaskan bahwa tujuan anggaran adalah untuk mengidentifikasi dan menentukan sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi dengan seefisien mungkin.
  2. Memulai proses anggaran dengan mengidentifikasi tujuan-tujuan yang dapat diukur.
  3. Meminta setiap manajer untuk membangun beberapa strategi alternatif untuk mencapai tujuan tersebut. Pada tahap ini tidak ada data tentang biaya yang dilibatkan. Perhatian harus dipusatkan hanya pada usaha mengidentifikasi metode-metode alternative untuk mencapai tujuan.
  4. Departemen akuntansi, bukan para manajer departemen adalah pihak yang seharusnya menentukan biaya dari tiap alternatif strategi. Hal ini akan menjaga tiap manajer untuk tetap fokus pada cara bagaimana tujuan dan strategi mereka tersebut dapat berhubungan dengan tujuan dan strategi organisasi, bukan melakukan permainan untuk membuat angka anggaran menjadi benar.
  5. Para manajer departemen harus meninjau kembali angka-angka dalam anggaran yang dipersiapkan oleh depaerteman akuntansi. Setiap manajer harus didorong untuk membuat strategi alternatif yang dapat lebih efisien meraih tujuan tiap unit. Langkah keempat dan kelima dilakukan berulang-ulang hingga para manajer puas dengan anggarannya

Peran akuntansi terhadapa perusahaan

Evolusi dalam informasi dan komunikasi telah mendorong kemajuan dalam teknologi. Kompetisi dunia usaha semakin ketat, selalu beradaptasi dengan perubahan yang terjadi dengan melakukan perbaikan strategi dan operasi perusahaan. Informasi akuntansi menjadi salah satu unsur dalam pengambilan keputusan suatu perusahaan. Kemampuan menjalankan bisnis tanpa diikuti dengan penerapan sistem informasi akuntansi yang tepat akan membuat perusahaan mengalami masalah dikemudian hari seiring dengan berkembangnya bisnis mereka.

Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah sebuah Sistem Informasi yang menangani segala sesuatu yang berkenaan dengan Akuntansi. Peran penting SIA pada sebuah organisasi antara lain, mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi. Selain itu, SIA juga dapat memproses data menjadi informasi yang dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan dan juga melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi agar pelaku bisnis dapat menerapkan strategi yang tepat dalam perusahaannya dan dapat bersaing dengan persahaan lain.

Informasi Akuntansi memiliki arti penting bagi manajemen untuk pengambilan keputusan. Walaupun demikian, sistem informasi akuntansi yang berlaku di Indonesia sekarang masih didominasi oleh konsep-konsep akuntansi keuangan yang lebih diarahkan untuk menyajikan informasi pertanggungjawaban keuangan oleh manajemen kepada pihak luar perusahaan. Dengan demikian, sistem informasi akuntansi manajemen belum berperan dalam menyediakan informasi keuangan bagi manajemen untuk merencanakan dan mengendalikan alokasi berbagai sumber daya dalam perusahaan.

Dalam SIA dan efektivitas struktur pengendalian intern terdapat suatu hubungan yang timbal balik dimana struktur pengendalian intern tidak mungkin berjalan tanpa adanya sarana atau alat untuk menjalankannya, yaitu sistem informasi akuntansi. Sedangkan SIA dikatakan memuaskan apabila didalamnya terdapat efektivitas pengendalian intern.

Keberhasilan suatu sistem informasi akuntansi ditentukan oleh kualitas informasinya. Untuk itu perlu adanya sistem yang baik untuk menghasilkan informasi yang biasa digunakan oleh manajemen untuk pengambilan keputusan. Dan biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk pengoperasian sistem tersebut diharapkan mempunyai nilai manfaat bagi perusahaan.

Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengolah, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi finansial dan pengambilan keputusan yang relevan bagi pihak luar perusahaan dan pihak ekstern.

Akuntansi sendiri sebenarnya adalah sebuah Sistem Informasi.Karakteristik SIA yang membedakannya dengan subsistem CBIS lainnya :
  1. SIA melakasanakan tugas yang diperlukan
  2. Berpegang pada prosedur yang relatif standar
  3. Menangani data rinci
  4. Berfokus historis
  5. Menyediakan informasi pemecahan minimal
Fungsi penting yang dibentuk Sistem Informasi Akuntansi pada sebuah organisasi antara lain :
  1. Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi.
  2. Memproses data menjadi into informasi yang dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan.
  3. Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi.
  4. Subsistem Sistem Informasi Akuntansi memproses berbagai transaksi keuangan dan transaksi nonkeuangan yang secara langsung memengaruhi pemrosesan transaksi keuangan.
Sistem Informasi Akuntansi terdiri dari 3 subsistem:
  • Sistem pemrosesan transaksi, mendukung proses operasi bisnis harian.
  • Sistem buku besar/pelaporan keuangan, menghasilkan laporan keuangan, seperti laporan laba/rugi, neraca, arus kas, pengembalian pajak.
  • Sistem pelaporan manajemen, yang menyediakan pihak manajemen internal berbagai laporan keuangan bertujuan khusus serta informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan, seperti anggaran, laporan kinerja, serta laporan pertanggungjawaban.
Berbagai transaksi non keuangan yang tidak bisa diproses oleh Sistem Informasi Akuntansi biasa, diproses oleh Sistem Informasi Manajemen. Adapun perbedaan keduanya adalah :
  • SIA mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi keuangan
  • SIM mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan mengkomunikasikan semua tipe informasi
Sebuah Sistem Informasi Akuntansi menambah nilai dengan cara:
  • Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu sehingga dapat melakukan aktivitas utama pada value chain secara efektif dan efisien.
  • Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk dan jasa yang dihasilkan
  • Meningkatkan efisiensi
  • Meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan
  • Meningkatkan sharing knowledge
  • Menambah efisiensi kerja pada bagian keuangan
Sekian dulu informasi sederhana saya ini,semoga dengan adanya Contoh Makalah Sistem Informasi Akuntansi yang saya berikan teman - teman dapat membuat Makalah Sistem Informasi Akuntasi dengan baik.Sekian artikel saya mengenai Contoh Makalah Sistem Informasi Akuntansi.

Contoh Skripsi Akuntansi

Contoh Skripsi Akuntansi - Beberapa saat lalu saya sudah memberikan sedikit Contoh Skripsi Sistem Informasi oleh sebab itu pada artikel sederhana saya berikut ini saya akan sedikit membagikan mengenai Contoh Skripsi Akuntansi semoga dengan adanya Contoh Skripsi Akuntansi ini teman - teman dapat mengerjakan Skripsi Akuntansi yang sedang di kerjakan oleh teman semuanya.

Contoh Skripsi Akuntansi yang akan saya berikan berikut ini adalah mengenai PEMERIKSAAN PENGENDALIAN INTERN PERSEDIAAN PADA PT. VEDEM PUTRA SAKTI berikut ini adalah Contoh Skripsi Akuntansi yang saya berikan.

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Alasan Pemilihan Judul

Persediaan merupakan barang-barang yang dimiliki perusahaan untuk dijual kembali atau diproses lebih lanjut menjadi barang untuk dijual. Perusahaan dagang maupun perusahaan industri pada umumnya mempunyai persediaan yang jumlah, jenis serta masalahnya tidaklah selalu sama antara perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lainnya. Pada umumnya dapatlah dikatakan bahwa hampir pada semua perusahaan, persediaan merupakan harta milik perusahaan yang cukup besar atau bahkan terbesar jika dibandingkan dengan harta lancar lainnya. dan persediaan juga merupakan elemen yang paling banyak menggunakan sumber keuangan perusahaan yang perlu disediakan agar perusahaan dapat beroperasi secara layak sebagaimana mestinya.

Begitu pentingnya peranan persediaan dalam operasi perusahaan sehingga perlu diadakan metode penilaian persediaan yang tepat untuk memperoleh hasil usaha yang sesuai dengan periode pembukuannya. Selain itu manajemen perusahaan juga perlu mempunyai sistem pengendalian intern yang baik yang dapat menjalin keamanan persediaan milik perusahaan itu sendiri. Dengan adanya pengendalian intern maka akan segera diketahui pada ketidakberesan dalam perusahaan. Disamping itu, persediaan juga mempunyai aspek ganda yaitu disajikan dalam bentuk neraca atau merupakan persediaan neraca sebagai aktiva perusahaan juga disajikan dalam perhitungan rugi laba sebagai elemen harga pokok. Oleh karena itu kesalahan dalam menentukan nilai persediaan, bukan saja akan mengakibatkan kesalahan dalam pos neraca, akan tetapi juga dalam pos rugi laba perusahaan baik untuk periode sekarang maupun untuk periode selanjutnya. Dan pada akhirnya, pembaca laporan keuangan tersebut akan keliru atau salah dalam menafsirkan keadaan posisi keuangan perusahaan tersebut.

Demikian pula halnya pada PT. Vedem Putra Sakti dimana fungsi persediaan sangat mempengaruhi terhadap operasi-operasinya. Kegagalan atas pencatatan persediaan akan berakibat kerugian pula terhadap perusahaan.

Berdasarkan uraian-uraian diatas, telah mendorong penulis untuk memilih masalah pengendalian intern sebagai obyek penulisan skripsi, khususnya pada PT. Vedem Putra Sakti dengan judul “PEMERIKSAAN PENGENDALIAN INTERN PERSEDIAAN PADA PT. VEDEM PUTRA SAKTI”.

B.    Perumusan Dan Pembatasan Masalah
Oleh karena siklus akuntansi persediaan cukup luas jangkauannya maka penulis hanya akan membahas mengenai persediaan barang dagang saja, yaitu teknik pemeriksaan persediaan yang dilakukan oleh PT. Vedem Putra Sakti dari hasil produksi sampai dengan penjualan ke konsumen.

Masalah-masalah yang sering kali dihadapi dalam persediaan, dan yang perlu untuk kita bahas, diantarannya yaitu :
  1. Terhentinya proses produksi, karena kurangnya persediaan bahan baku pada waktu dibutuhkan.
  2. Kerusakan terhadap persediaan.
  3. Penyelewengan dan pencurian yang kemungkinan besar akan terjadi.

Masalah-masalah itu menarik untuk dibahas lebih lanjut dan membutuhkan suatu penelitian khusus untuk hal tersebut di atas.
C.    Metode Penelitian

Dalam rangka mempersiapkan penyusunan skripsi, metode penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data, fakta dan keterangan bahan-bahan yang ada hubungannya dengan masalah yang akan dibahas, maka penulis melakukan penelitian dengan cara :
  • Penelitian Perpustakaan (Library Research)
Didalam penelitian ini penulis mempelajari masalah berdasarkan atau bersumberkan pada literatur, teori-teori dan buku-buku yang berada dalam perpustakaan. Penelitian yang dilakukan ini, dimaksudkan untuk memperoleh bahan-bahan maupun data secara teoritis untuk penyusunan skripsi ini.
  • Penelitian Lapangan (Field Research)
 Pada metode ini dilakukan riset pada PT. Vedem Putra Sakti dan data-data diperoleh melalui :
        
a.    Wawancara (Interview)
Yaitu mengadakan wawancara langsung kepada para pimpinan perusahaan serta staf yang berkompeten dalam perusahaan untuk memperoleh data yang diperlukan oleh penulis.
        
b.    Observasi

Yaitu mengadakan pengamatan secara langsung terhadap kegiatan pengembangan dan pengelolaan perusahaan, sehingga dengan demikian data yang diperoleh akan lebih obyektif. Selanjutnya dengan data yang diperoleh dari hasil library research dan field research tersebut akan dipakai penulis sebagai bahan materi penulisan.   
D.    Sistematika Penulisan

Sebagaimana gambaran umum dalam penyusunan skripsi ini sesuai dengan judul, penulis menyusun pembabakannya dari ringkasan setiap isi, dan bab per bab yang dibagi dalam lima bab yang diawali dari :

BAB I    :    PENDAHULUAN
Pada bab ini penulis menguraikan alasan pemilihan judul, perumusan  dan pembatasan masalah, metode penelitian data guna penyusunan skripsi ini dan sistematika penulisan.

BAB II    :    LANDASAN TEORI
Dalam bab ini penulis menguraikan mengenai pengertian pengendalian intern, pengertian dan penggolongan persediaan, evaluasi pengendalian intern dan pencatatan persediaan kertas kerja pemeriksaan dan laporan pemeriksaan persediaan.

BAB III    :    TINJAUAN UMUM PADA PT. VEDEM PUTRA SAKTI
Dalam bab ini penulis mencoba untuk menguraikan tentang sejarah berdirinya PT. Vedem Putra Sakti, struktur organisasi dan uraian tugas dan bidang usaha perusahaan.

BAB IV    :    PEMERIKSAAN PENGENDALIAN INTERN
Dalam bab ini penulis membahas tentang prosedur penerimaan dan pengeluaran persediaan, evaluasi pengendalian intern persediaan, kertas kerja pemeriksaan serta laporan persediaan.


BAB V    :    KESIMPULAN DAN SARAN-SARAN

Pada bagian ini merupakan bab terakhir yang berisi kesimpulan dari pembahasan yang diuraikan diatas serta saran-saran yang dianggap perlu dalam usaha menuju perbaikan dan kesempurnaan.





BAB II
LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA

1.    Sistem Pengendalian Manajemen

1.1.    Pengertian Sistem Pengendalian Manajemen

Peranan manajemen dalam pengendalian disebut “Pengendalian Manajemen” dan sistem yang digunakan seperti mengumpulkan dan menganalisis informasi, mengevaluasi dan memanfaatkannya serta tindakan-tindakan lain untuk melakukan pengendalian disebut sistem pengendalian manajemen.

Sistem pengendalian (control system) dalam organisasi berfungsi seperti otak pada pengemudi mobil yang mengarahkan dan menuntun organisasi ke tujuan yang diinginkan. Pengendalian manajemen mencakup sistem pengendalian manajemen yang terdiri dari struktur penataan organisasi, wewenang, tanggungjawab dan konsepsi informasi untuk memudahkan pelaksanaan pengendalian dan suatu proses atau seperangkat tindakan   yang   dilakukan   untuk   memastikan  bahwa  organisasi bekerja untuk mencapai tujuannya.

    
1.2.    Tahap-Tahap Sistem Pengendalian Manajemen

Proses pengendalian manajemen melibatkan komunikasi informal dan interaksi antara manajer dengan karyawan, untuk melengkapi pengendalian informal. Perusahaan juga mempunyai sistem pengendalian formal yang meliputi tahap-tahap yang saling berkaitan sebagai berikut :
a.        Pemrograman
 Pemograman adalah proses memilih program tertentu untuk kegiatan-kegiatan organisasi program menggambarkan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan organisasi dalam rangka pelaksanaan strategi. Pada perusahaan yang berorientasi pada laba, setiap produk atau lini produk (product line) merupakan program.
b.    Penganggaran (budgeting)
Anggaran  operasi  sebenarnya  adalah  rencana  tindakan yang dinyatakan dalam satuan uang, pada proses penganggaran, penyusunan dilakukan dengan mengumpulkan anggaran bagian dan divisi yang merupakan tanggungjawab para managernya.

Proses penyusunan anggaran pada dasarnya merupakan negosiasi antara manajer pusat pertanggungjawaban dengan atasannya untuk menerapkan apa yang harus dilakukan manajer dan bagaimana caranya.
c.    Operasi dan pengukuran
Selama periode operasi aktual, pencatatan dilakukan terhadap sumber daya yang digunakan, dinyatakan sebagai biaya dan pendapatan yang diperoleh. Catatan ini dilakukan sedemikian hingga setiap data biaya dan pendapatan diklasifikasikan menurut program dan pusat pertanggungjawaban data yang diklasifikasikan digunakan sebagai dasar pemrograman yang akan datang. Untuk tujuan terakhir data aktual dari hasil dilaporkan dengan cara yang memungkinkan perbandingan dengan anggaran.
d.    Pelaporan dan analisis

Sistem   pengendalian   manajemen    berfungsi   sebagai    alat komunikasi. Informasi yang dikomunikasikan terdiri dari data akuntansi maupun non-akuntansi.

Pelaporan juga digunakan sebagai alat pengendalian beberapa diturunkan dari analisis yang mengembangkan rencana dan membandingkan hasil aktual dengan hasil yang direncanakan. Berdasarkan laporan formal ini dan juga berdasarkan informasi yang diterima lewat saluran non-formal, manajer memutuskan apa yang harus dilakukan.

B.    Akuntansi Pertanggungjawaban

1.    Pengertian Akuntansi Pertanggungjawaban

Organisasi dibentuk oleh para pemimpin tertinggi yang membagi kegiatan dan menetapkan suatu hirarki para manajer yang mengatur lingkup kegiatan yang ditetapkan lebih dahulu dan yang memiliki kebebasan untuk mengambil keputusan. Akuntansi pertanggungjawaban dipergunakan untuk mengartikan setiap unit kerja dalam organisasi yang dipimpin oleh seorang manajer yang bertanggung jawab. Dalam kaitan ini satu organisasi diumpamakan  sebagai kumpulan beberapa pusat pertanggungjawaban.

Keseluruhan pusat pertanggungjawaban ini membentuk hirarki dalam organisasi tersebut. Pada tingkat paling rendah bentuk pertanggungjawaban ini kita dapatkan sebagai seksi, regulernya bergilir, serta unit-unit kerja lain. Sedangkan pada tingkat yang lebih tinggi kita dapatkan dalam bentuk departemen-departemen ataupun divisi-divisi yang biasanya merupakan kumpulan beberapa unit yang lebih kecil dari organisasi tersebut ditambah dengan staff serta tenaga manajemen lainnya. Akuntansi pertanggungjawaban memiliki daya tarik bagi kebanyakan pimpinan karena dapat memudahkan pelimpahan (delegasi) pengambilan keputusan, sebagai setiap manajer menengah diberi kekuasaan atas suatu bagian yang lebih kecil (sub unit) bersama-sama dengan suatu wewenang dan hal lain akuntansi pertanggungjawaban memberikan sarana-sarana dasar untuk mengadakan evaluasi atas kemampuan setiap manajer sebagai pimpinan tertinggi akan mendapatkan informasi yang kuat. Akuntansi pertanggungjawaban menekankan pertanggungjawaban sampai ke pihak yang memiliki keterangan yang paling lengkap.

Pengertian akuntansi pertanggungjawaban telah banyak dibahas dalam literatur khususnya akuntansi manajemen. Beberapa pakar akuntansi lebih banyak menulis dibidang akuntansi pertanggungjawaban sebagai berikut di bawah ini menurut Charles T. Hongren :

“Akuntansi pertanggungjawaban adalah suatu sistem akuntansi yang mengakui berbagai pusat pertanggungjawaban pada keseluruhan organisasi  dan mencerminkan rencana dan tindakan setiap pusat itu dengan menetapkan penghasilan dan biaya tertentu bagi pusat yang memiliki tanggungjawab yang bersangkutan disebut juga akuntansi keuntungan atau akuntansi kegiatan”. (1993, hlm. 307)

Menurut H.S. Hadibroto, memberikan definisi sebagai berikut :

“Akuntansi pertanggungjawaban adalah sistem akuntansi yang disesuaikan agar manajemen dapat melakukan pengawasan efisiensi untuk sesuatu bagian tertentu ataupun untuk petugas-petugas yang bertanggung jawab terhadap efisiensi biaya yang menjadi tanggungjawab”. (1991, hlm. 6)
Berdasarkan dari definisi di atas, maka penulis mencoba mengambil    kesimpulan   bahwa   akuntansi  pertanggungjawaban adalah :
  • Suatu  sistem  akuntansi  yang  ada  dalam  suatu  organisasi berfungsi sebagai alat pengawasan manajemen.
  • Suatu sistem akuntansi yang menyusun dan melaporkan pendapatan dan biaya untuk pusat pertanggungjawaban.


b. Fungsi Akuntansi Pertanggungjawaban 

Akuntansi pertanggungjawaban menurut fungsinya adalah sebagai alat penilaian kinerja dan memberikan atau menghasilkan arus balik sehingga operasi diwaktu yang akan datang dapat ditingkatkan.
a.    Penilaian Kinerja Pusat Pendapatan
Informasi akuntansi yang dipakai sebagai ukuran kinerja manajer pusat pendapatan adalah pendapatan. Jika pusat pendapatan hanya menjual produk atau jasanya kepada pihak luar perusahaan, pengukuran pendapatan dilaksanakan dengan mudah, yaitu dengan cara mengalikan kuantitas produk atau jasa yang dijual dengan harga jual yang dibebankan kepada pelanggan. Untuk pengukuran kinerja pusat pendapatan, seluruh pendapatan baik yang berasal dari transaksi penjualan produk atau jasa kepada pusat pertanggungjawaban lain dalam perusahaan, dipakai sebagai tolok ukur kinerja pusat pendapatan.
b.    Penilaian Kinerja Pusat Biaya
Informasi akuntansi yang dipakai sebagai ukuran kinerja manajer pusat biaya adalah biaya. Masalah yang timbul dalam penggunaan biaya sebagai ukuran kinerja manajer pusat biaya adalah :
  • Masalah perilaku biaya
Seringkali terdapat keracunan antara variabilitas dengan terkendalikan atau tidaknya suatu biaya. Variabilitas biaya merupakan perilaku biaya dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan. Sedang terkendalikan atau tidaknya biaya bersangkutan dengan hubungan biaya dengan wewenang yang dimiliki oleh manajer tertentu. Anggapan bahwa biaya variabel sebagai biaya terkendali dan biaya tetap sebagai biaya tidak terkendalikan oleh manajer pusat laba adalah pandangan yang salah. Dalam menentukan terkendalikan atau tidaknya biaya, perlu dihubungkan antara biaya tertentu dengan wewenang yang dimiliki oleh manajer pusat biaya tersebut.

  • Masalah hubungan biaya dengan pusat biaya
Dalam hubungannya dengan pusat biaya, biaya dibagi menjadi dua : biaya langsung dan biaya tidak langsung. Biaya langsung merupakan biaya yang manfaatnya hanya dinikmati oleh pusat biaya tertentu. Biaya tidak langsung merupakan biaya yang manfaatnya dinikmati oleh lebih dari satu pusat biaya. Dalam pengukuran kinerja pusat biaya, biaya langsung maupun biaya tidak langsung yang diperhitungkan sebagai ukuran kinerja harus berapa biaya terkendalikan oleh manajer pusat biaya tersebut. Biaya terkendalikan adalah biaya langsung dan biaya tidak langsung  yang  dapat  dipengaruhi  secara  signifikan   oleh manajer dengan wewenang yang dimilikinya.

  • Masalah jangka waktu
Dalam jangka panjang, semua biaya pada dasarnya dapat dikembalikan oleh manajer tertentu dalam organisasi perusahaan. Biaya kebijakan merupakan biaya terkendalikan dalam jangka pendek. Namun perlu disadari bahwa ada beberapa biaya yang memiliki tingkat terkendalikan untuk jangka pendek maupun jangka panjang.

  • Masalah tanggungjawab ganda
Dalam pengukuran kinerja manajer pusat biaya, yang berada dibawah wewenang lebih dari satu manajer pusat biaya, digunakan untuk mengukur kinerja masing-masing manajer pusat biaya yang terkait. Manajer pusat biaya penghasil jasa bertanggung jawab atas dihasilkannya jasa dengan biaya yang minimum, sedangkan manajer pusat biaya pemakai bertanggung jawab dalam meminimumkan penggunaan jasa pusat penghasil jasa. Skripsi Akutansi

c.    Penilaian Kinerja Pusat Laba
Pusat laba adalah pertanggungjawaban yang manajernya diberi wewenang untuk mengendalikan perusahaan dan biaya pusat pertanggungjawaban tersebut. Karena laba, yang merupakan selisih antara pendapatan dan biaya, tidak dapat berdiri sendiri sebagai ukuran kinerja pusat laba, maka laba perlu dihubungkan dengan investasi yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut.

d.    Penilaian Kinerja Pusat Investasi
Pusat investasi adalah pusat pertanggungjawaban dalam suatu organisasi yang manajernya dinilai prestasinya atas dasar laba yang diperoleh dihubungkan dengan investasinya. Sumber dana yang dimiliki oleh suatu perusahaan biasanya terbatas, oleh karena itu manajemen harus menilai apakah laba yang dihasilkan oleh suatu divisi dan suatu perusahaan secara keseluruhan sepadan dengan investasinya. Pengukuran prestasi pusat investasi mempunyai tujuan sebagai berikut :
  • Menyediakan alat evaluasi proyek investasi masa lalu dan masa yang akan datang, baik secara individual maupun secara keseluruhan.
  • Menyediakan informasi yang bermanfaat bagi manajer divisi dan manajer kantor pusat untuk membuat keputusan investasi yang tepat bagi divisi dan perusahaan secara keseluruhan.
  • Memotivasi manager divisi agar selalu memonitor aktiva, utang dan modal divisi yang digunakan sebagai dasar penentuan besarnya investasi.
  • Mengukur prestasi manager pusat investasi dan mengukur prestasi divisi sebagai suatu kesatuan ekonomi.
  • Sebagai dasar pemberian insentif pada setiap manajer pusat investasi sesuai dengan prestasinya masing-masing.    


3.    Konsep Dasar Akuntansi Pertanggungjawaban

Konsep-konsep di bawah ini adalah syarat untuk membentuk dan mempertahankan sistem akuntansi pertanggungjawaban :
  • Akuntansi pertanggungjawaban didasarkan atas pengelompokan tanggungjawab (departemen-departemen) manajerial pada setiap tingkat dalam suatu organisasi dengan tujuan membentuk anggaran bagi masing-masing departemen. Individu yang mengepalai klasifikasi pertanggungjawaban harus bertanggung jawab dan mempertanggungjawabkan biaya-biaya menurut biaya yang dapat atau tidak dapat dikendalikan oleh kepala departemen ke departemen. Umumnya biaya-biaya yang secara langsung dapat dibebankan ke departemen, kecuali biaya tetap, merupakan biaya yang dapat dikendalikan oleh manajer departemen tersebut.
  • Titik awal dari sistem akuntansi pertanggungjawaban terletak pada bagian organisasi dimana ruang lingkup wewenang telah ditentukan. Wewenang mendasari pertanggungjawaban biaya tertentu dan dengan pertimbangan serta kerja sama antara penyelia, kepala departemen, atau manajer, biaya tersebut dituangkan dalam anggaran perusahaan.
  • Setiap anggaran harus secara jelas menunjukan biaya yang terkendali oleh personal yang bersangkutan. Bagan perkiraan harus disesuaikan supaya dilakukan pencatatan atas beban terkendali atau yang ditanggungjawabi berdasarkan dalam cakupan wewenang yang dilimpahkan. Skripsi Akutansi
   
4.    Kegunaan Akuntansi Pertanggungjawaban

Kegunaan akuntansi pertanggungjawaban bagi manajemen adalah :
a.        Informasi akuntansi pertanggungjawaban sebagai dasar penyusunan anggaran.

Proses penyusunan anggaran pada dasarnya merupakan proses penetapan peran dalam usaha pencapaian sasaran perusahaan. Dalam proses penyusunan anggaran diterapkan siapa yang akan berperan dalam melaksanakan sebagian aktivitas pencapaian sasaran perusahaan dan ditetapkan pula sumber daya yang disediakan untuk memungkinkan manajer berperan dalam usaha pencapaian sasaran perusahaan tersebut diukur dengan satuan moneter standar yang berupa informasi akuntansi. Oleh karena itu, penyusunan anggaran hanya mungkin dilakukan jika tersedia informasi akuntansi pertanggungjawaban, yang mengukur berbagai nilai sumber daya yang disediakan bagi setiap manajer yang berperan dalam usaha pencapaian sasaran yang telah ditetapkan dalam tahun anggaran. Dengan demikian, anggaran yang berisi informasi akuntansi pertanggungjawaban yang mengukur nilai sumber daya yang disediakan selama tahun anggaran bagi manajer yang diberi peran untuk mencapai sasaran perusahaan. Dalam proses penyusunan anggaran, informasi akuntansi pertanggungjawaban berfungsi sebagai alat pengiriman peran kepada manajer yang diberi peran dalam pencapaian sasaran perusahaan.

b.    Informasi akuntansi pertanggungjawaban sebagai penilaian kinerja manajer pertanggungjawaban.

Informasi akuntansi pertanggungjawaban merupakan informasi yang penting dalam proses perencanaan dan pengendalian aktivitas organisasi, karena informasi tersebut menekankan hubungan antara informasi dengan manajer yang bertanggung jawab terhadap perencanaan dan realisasinya. Pengendalian dapat dilakukan dengan cara memberikan peran bagi setiap manajer untuk merencanakan pendapatan dan atau biaya yang menjadi tanggung jawabnya, dan kemudian menyajikan informasi realisasi pendapatan dan atau biaya tersebut menurut manajer yang bertanggung jawab. Dengan demikian, informasi akuntansi pertanggungjawaban mencerminkan skor yang dibuat untuk melaksanakan peran manajer tersebut dalam mencapai sasaran perusahaan.
BAB III
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

1.    Sejarah Singkat Perusahaan


BAB IV
ANALISA  DAN PEMBAHASAN

1.    Analisa Struktur Organisasi

Seperti telah dijelaskan sebelumnya, bahwa struktur organisasi sebuah perusahaan harus menunjukkan aliran kewenangan dan pertanggung jawaban maupun posisi yang jelas untuk setiap unit kerja, dari tingkat manajemen tertinggi sampai yang terendah, selain itu pembagian tugas untuk tiap-tiap unit kerja harus jelas.

Dengan adanya struktur organisasi, maka wewenang mengalir dari tingkat atas ketingkat bawah, sedangkan untuk tanggung jawab mengalir dari tingkat bawah ke tingkat atas. Apabila diterapkan di PT. Columbindo Perdana, menurut penulis struktur organisasi yang ada cukup jelas menunjukan aliran kewenangan dan pertanggungjawaban.

Dalam pendelegasian wewenang dan tanggung jawab, perusahaan menggunakan pola fungsionalisasi dengan membagi beberapa ABM (Assistant Branch Manager) yaitu ABM Credit & A/R, ABM HRD, Chief  Accounting dan ABM Marketing.

Struktur organisasi perusahaan berbentuk fungsional, maka unsur-unsur tersebut dihubungkan satu sama lain dengan garis komando dan koordinasi. Garis komando menunjukkan hubungan atasan dengan bawahan, sedangkan garis koordinasi menunjukkan hubungan kerjasama di antara bidang atau  bagian dalam menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi.

Pola fungsionalisasi pada struktur organisasi perusahaan ini, mempunyai dampak positif maupun negatip. Dampak positifnya adalah memungkinkan pelaksanaan kegiatan dapat berjalan secara efisien, setiap pegawai benar-benar menguasai bidang pekerjaannya. Sedangkan dampak negatifnya adalah kecenderungan untuk mendahulukan tujuan pribadi pegawai yang bersangkutan daripada tujuan perusahaan. Untuk mengatasi dampak negatif tersebut, perlu adanya koordinasi yang diwujudkan dengan adanya sistem laporan oleh masing-masing bagian. Hal ini sudah dilaksanakan oleh PT. Columbindo Perdana, begitu pula dengan pengawasan intern yang menurut pengamatan penulis telah berjalan dengan baik dan sebagaimana mestinya. Hal ini dapat terlihat dengan adanya struktur organisasi yang baik, adanya pemisahan fungsi dan wewenang, bahkan pada perusahaan ini juga terdapat suatu pengawasan intern yang bertugas untuk membantu manajemen atau pimpinan dalam mengawasi kegiatan operasional perusahaan. Dalam menjalankan tugasnya, pengawasan intern ini independen terhadap bagian-bagian yang diperiksa dan selalu menyampaikan saran-saran kepada manajemen mengenai masalah-masalah yang ditemuinya pada saat melakukan pemeriksaan.

Dilihat dari segi uraian tugas, yang merupakan salah satu unsur pengendalian manajemen, PT. Columbindo Perdana sampai saat ini telah mempunyai uraian tugas pada setiap bagiannya sehingga tanggung jawab dan wewenang dapat tergambar secara jelas dan formal, hal ini menunjukkan bahwa uraian tugas di perusahaan ini telah menunjang sistem pengendalian dengan baik.
BAB III
PENUTUP

1.    Kesimpulan

Setelah pembahasan yang dilakukan oleh penulis maka pada Bab V ini, berisikan kesimpulan yang diambil oleh penulis berhubungan dengan tinjauan akuntansi pertanggungjawaban sebagai pengukuran prestasi manajer pusat laba. Kesimpulan diambil setelah dilakukan perbandingan yang terdapat dalam teori dengan praktek yang ada pada PT. Columbindo Cabang DKI PUBAR. Kesimpulan tersebut adalah sebagai berikut :
  1. Struktur organisasi PT. Columbindo Perdana cabang DKI Barat sudah baik, yaitu digambarkan dengan jelas dan tertulis disamping itu sudah dilakukan pembagian tugas dan tanggung jawab kepada setiap bagian, sehingga pengendalian atas kegiatan.
    2.    Penerapan akuntansi pertanggungjawaban telah dilakukan pada perusahaan sudah dapat dilakukan pimpinan.
  • Dalam struktur organisasi telah ditetapkan wewenang dan tanggung jawab setiap tingkatan yang mengharuskan setiap tingkatan bertanggung jawab pada atasannya.
  • Adanya pengukuran prestasi manajer pusat laba sebagai sarana pengukuran pelaksanaan kegiatan yang telah ada pada anggaran sebelumnya.
  • adanya penetapan hasil kegiatan kepada atasan tentang apa yang telah dicapai, sehingga laporan menunjukkan adanya pengawasan atas rencana-rencana yang telah ditentukan untuk mencapai tujuan perusahaan khususnya pada pusat laba.
  • Analisa penilaian atas perbedaan perbandingan laporan aktual dan plan-nya, akan dapat menilai pengendalian yang dijalankan oleh PT. Columbindo perdana cabang DKI Barat, sehingga merupakan aplikasi atas penilaian laporan pertanggungjawaban dimana kantor pusat dapat menilai atas hasil kerja manager cabang atas pengendalian operasional cabang.
  • Penilaian kinerja atas laporan akuntansi pertanggungjawaban manajer cabang.
  • Sebagai alat pengendalian dan kontrol atas perkembangan usaha cabang yang dipertanggungjawabkan kepada kantor pusat.
  • Informasi akuntansi pertanggungjawaban sebagai alat untuk memotivasi manajer, dimana adanya prakarsa untuk melakukan tindakan yang sadar dan bertujuan.
3.    Pengukuran akuntansi manajer  pusat laba pada PT. Columbindo Perdana Cabang DKI Pubar dibuat berdasarkan anggaran penyusunan yang telah dilakukan oleh para manajer, kemudian diajukan kepada manajer pusat laba selanjutnya untuk melaksanakan kembali setelah disetujui untuk dilaksanakan. Yang telah melibatkan berbagai tingkat manajemen, sehingga tercipta koordinasi yang baik untuk mencapai tujuan perusahaan.

4.    Manfaat penerapan akuntansi pertanggungjawaban pada PT. Columbindo Perdang Cabang DKI Pubar, dapat dilihat dalam hal pengendalian manajemen yang menerapkan konsep akuntansi pertanggungjawaban secara memadai, yaitu menetapkan tujuan, sasaran, kebijakan. Strategi program-program pelaksanaan kegiatan dan anggaran untuk mengetahui tentang tingkat pencapaian tujuan organisasi, perusahaan melakukan penilaian prestasi unit kerja sehingga dapat tergambar pencapaian sasaran masing-masing pusat  pertanggungjawaban.

5.    Manfaat penerapan akuntansi pertanggungjawaban dalam perusahaan secara keseluruhan, pada umumnya dapat digambarkan sesuai dengan struktur organisasinya, maka Branch manager adalah seorang yang mempunyai tanggung jawab dalam hal melaporkan akuntansi pertanggungjawaban atas cabang tersebut. Laporan tersebut harus dipertanggungjawabkan kepada direktur utama kantor pusat tiap 1 (satu) bulan terakhir, dengan menjelaskan antara pelaporan plan dan master budget dengan pelaporan aktual yang sebenarnya terjadi dibulan berjalan, sama halnya dengan pendistribusian unit dari kantor pusat ke cabang, diakui pada setiap bulan, tata cara demikian menurut penulis sudah cukup baik, karena hasil atau pendapatan yang dihasilkan dalam laporan keuangan sudah menggambarkan keadaan sebenarnya sehingga kantor pusat bisa lebih mudah menilai prestasi tiap-tiap cabang, demi tercapainya tujuan perusahaan.


DAFTAR PUSTAKA


Basu Swastha, Manajemen Penjualan. edisi ke-3, Yogyakarta: BPFE, 1993.

Cushing,  Barry E., Terj.  Sistem Informasi Akuntansi dan Organisasi Perusahaan, edisi ke –3, oleh Ruchyat Kosasih, Jakarta : Penerbit Erlangga, 1991..

Horngren, Charles T.,Terj. Pengantar  Akuntansi Manajemen, edisi ke-6, Jilid I, Alih Bahasa Frederikson Saragih, Jakarta : Penerbit Erlangga,  1993.

J. Supranto, M. A., Metode Riset dan Aplikasinya dalam Pemasaran, edisi ke-6, Penerbit PT. Rineka Cipta, Jakarta, 1997.

Kotler, Philip dan Gary Armstrong. Terj. Dasar-Dasar Pemasaran, edisi ke-6, Jilid I, Alih Bahasa Willhelmus W. Bakowatun, Jakarta: Intermedia, 1997.

Laporan Tahunan 1998 PT. United Tractors Tbk, Penerbit PT. United Tractors Tbk., Jakarta, 1998.

Siegel,  Joel G. dan Joe K. Shim., Kamus Istilah Akuntansi, edisi I, II, III, Penerbit PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 1994.

Sofyan Syafri Harahap, Budgeting : Perencanaan Untuk Membantu Manajemen, cetakan kesatu, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1995.

Usry, Milton F., dan Adolph Matz. Terj. Akuntansi Biaya : Perencanaan dan Pengendalian, edisi ke-10, oleh Alfonsus Sirait dan Hermawan Wibowo, Jakarta : Penerbit Erlangga, 1997.

Willson, James D., dan John B. Campbell. Terj. Controllership: Tugas Akuntan Manajemen, edisi ke-3, oleh Gunawan Hutauruk, Jakarta: Penerbit Erlangga, 1995.

Mungkin sekian dulu informasi sederhana saya mengenai Contoh Skripsi Akuntansi ini,semoga dengan adaya Contoh Skripsi Akuntansi ini teman - teman dapat mengerjakan Skripsi Akuntansi yang sedang teman - teman kerjakan.Sekian informasi sederhana saya mengenai Contoh Skripsi Akuntansi.